Senin, 24 Juni 2013

Efektifitas Aktivasi Brand


Secara tradisional, brand activation didefinisikan sebagai suatu proses yang memungkinkan keterlibatan pelanggan dengan merek. Namun, brand activation tidak hanya sekadar melibatkan melainkan membangun keterlibatan pelanggan dengan pengalaman merek serta membuat merek tersebut aktif di benak pelanggan dalam arti bahwa kegiatan tersebut membawa merek seakan hidup. Karena itu, tujuan dari brand activation bukan sekadar mendapatkan publisitas.

Dalam masyarakat postmodern, menawarkan merek dengan hanya mengandalkan pada fitur pada tingkatan fungsional atau emosional tidaklah cukup. Nilai riil sebuah merek adalah terletak pada peluang yang diciptakannya. Dalam konteks ini, kontribusi yang paling mendasar dari brand activation adalah dalam menciptakan kepercayaan antara pelanggan, masyarakat, dan merek (perusahaan yaitu). Kepercayaan adalah salah satu faktor kunci untuk menciptakan loyalitas antara konsumen dan merek.

Ketika brand strategi dilaksanakan, perusahaan hanya perlu mengarahkan agar bagaimana caranya para pelaksana kegiatan di semua tingkatan organisasi memberikan tawaran total kepada  pelanggan. Karena itu, brand activation harus, pertama, bisa mengaktifkan permintaan terhadap merek atau penjualan. Kedua, membangun hubungan emosional antara konsumen dan merek pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan cara yang benar, sehingga memotivasi komitmen konsumen. Ketiga, dengan mengubah pengetahuan mendalam tentang merek ke dalam tindakan, terbangun kepercayaan konsumen terhadap merek sehingga komitmen untuk membeli menjadi lebih menjanjikan.

Kelemahan barnd activation adalah reach-nya yang relatif terbatas, apalagi yang bentuk komunikasinya adalah marketing event. Sehingga, apabila kampanye brand activation dilakukan oleh sebuah brand FMCG, kontribusi yang di deliver rata-rata tidak seefektif misalnya melakukan dengan advertising, karena cost per contact-nya (sangat) tinggi.

Karena itu, dalam konsep, brand activation didorong untuk membuat konsumen benar-benar merasakan dan menikmati nilai tambah – dalam arti mampu menciptakan pengalaman (eksperiensial) yang jarang bisa dicapai melalui iklan. Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa iklan TV tidak penting. Konsep ini hendaknya dilihat sebagai efek dari perubahan di tingkat konsumen.

source : mix.co.id/brand-activation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar