Berapa banyak dari Anda yang menyempatkan diri memikirkan resolusi janji brand perusahaan?
Jangan mengatakan bahwa itu tidak perlu lagi, karena business plan
sudah selesai disusun. Marketing plan sudah siap diperbanyak untuk
dilaksanakan. Ada yang masih perlu direnungkan lagi yang mungkin belum
masuk dalam dokumen resmi perusahaan. Resolusi brand terhadap para
partnernya.
Para pemilik brand masih berpikir satu dimensi melihat persaingan.
Bahwa brand motor bersaing melawan motor lain. Bahwa brand tissue
berjuang melawan tissue merek lain. Bahwa brand oli bersaing dengan oli
merek lain.
Dunia bisnis yang semakin kompleks menuntut perusahaan untuk berpikir
menembus batas lingkup interaksi perusahaan dengan konsumen. Customer
bukan lagi satu-satu nya stakeholder penting. Dalam pertandingan lari
marathon, partner bisnis yang ikut bersama membesarkan brand, termasuk
kunci sukses keberhasilan.
Sudah terbukti, bahwa mobile phone tidak lagi bersaing dengan mobile
phone lainnya. Dalam persaingan bisnis ini, termasuk di dalamnya adalah
persaingan Operating System (OS) nya. Pertanyaannya tidak lagi sebatas
bagaimana posisi Samsung vs iPhone? Tetapi juga bagaimana situasi
penerimaan konsumen terhadap OS Android vs iOS? Kabar terakhir dari Nokia, brand yang posisinya di pasar semakin
terdesak, mereka sudah menggandeng partner nya yaitu Microsoft dengan OS
Windows Phone 7.5 (Mango). Apakah Nokia akan bangkit kembali? Terlalu
dini untuk mengatakan bangkit. Tetapi, usaha Nokia kearah sana dengan
membina pertemanan dengan Microsoft harus dihargai. Masih butuh waktu
untuk membuktikan apakah partnership baru ini benar-benar bisa
memberikan tawaran yang brilliant bagi konsumennya.
Di jaman yang semakin hiperkompetitif seperti sekarang ini,
perusahaan perlu lebih jeli dalam memilih brand partner untuk bisa
memberikan tawaran yang lebih kompetitif untuk konsumennya.
Samsung sudah membuktikan kepiawaiannya dengan menggandeng OS
Android. Bagi konsumen, ‘Android Inside’ menjadi salah satu trigger
dalam pemilihan terhadap Samsung smart phone. Dalam hal ini, ilmu
matematika sederhana tidak bisa lagi digunakan. Sebab, penggabungan dua
brand yang berhasil, 1 + 1 bukan sama dengan 2 lagi, melainkan menjadi
lebih dari 10.
Salah memilih partner dalam bisnis, yang terjadi bisa sebaliknya, 1+1
malah menjadi 1.5 atau, bahkan lebih parah lagi, menggerogoti image
brand sendiri, sehingga 1+1 justru lebih rendah dari 1.
Apakah pertemanan Samsung dengan Google OS Android akan berlangsung terus?
best branding service > fortuneindo.com
articlesource : amaliamaulana.com/blog/android-inside-belajar-dari-pertemanan-samsung/#more-1002
best branding service > fortuneindo.com
articlesource : amaliamaulana.com/blog/android-inside-belajar-dari-pertemanan-samsung/#more-1002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar